Sejumlah panitia menggelar jumpa pers World Batik Summit 2011 di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (23/9/2011). World Batik Summit 2011 yang mengambil tema "Indonesia: Global Home of Batik" akan diselenggarakan pada 28 September-2 Oktober 2011 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Kegiatan ini diharapkan dapat membangun antusiasme batik secara internasional dan mendukung praktisi dan penggemar batik di seluruh dunia. Foto: VIVAnews/Muhamad Solihin.
KUB Batik Tulis Giriloyo adalah sebuah kelompok usaha yang bergerak dalam bidang produksi batik tulis. dari proses awal hingga pemasarannya. Produk kami adalah berupa kain jarit dengan pewarnaan alami dan sintetis, selendang, syal, stola, taplak meja, kain/bahan busana. hem/kemejam blouse dan lain sebagainya.
Pembukaan World Batik Summit 2011
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu negara Ani Yudhoyono membuka gelaran World Batik Summit 2011 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (28/9/2011). World Batik Summit (WBS) yang mengambil tema "Indonesia: Global Home of Batik" ini diselenggarakan dalam rangka memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan evaluasi mengenai teknik produksi, ide-ide praktis dan metode pemasaran batik serta diharapkan dapat membangun antusiasme batik secara internasional. Acara tersebut digelar tanggal 28 September-2 Oktober 2011. Foto: VIVAnews/Muhamad Solihin.
'Nyi Roro Kidul' di Solo Batik Carnival
Sejumlah Putri Indonesia akan tampil membawakan legenda sang Ratu Laut Selatan.
Presiden Direktur Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, mengatakan, keempat putri Indonesia tersebut akan mengenakan kostum batik dan diarak di panggung terbuka di sekitar Jalan Slamet Riyadi. Keempat Putri Indonesia tersebut akan datang ke Solo pada esok hari.
“Misal untuk Nadine Alexandra akan mengenakan kostum batik yang menggambarkan legenda Kanjeng Ratu Kidul. Sedangkan dokter Reisa akan memakai kostum Nyi Roro Kidul,” katanya kepada wartawan di rumah dinas Walikota Solo, Jumat, 24 Juni 2011.
Mooryati menambahkan, kostum yang dikenakan Nadine ini juga akan dikenakan untuk bertarung dalam ajang Miss Universe di Rio de Jeneiro, Brazil pada bulan Juli mendatang. “Jadi besok saat sesi busana tradisional, Nadine akan mengenakan kostum Solo Batik Carnival ini,“ ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Purnomo Subagyo, mengatakan, Solo Batik Carnival ke-4 ini akan tampil berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain tema, juga mencoba memilih waktu pada malam hari.
Karnaval tahun ini akan menampilkan simbol-simbol dan tokoh-tokoh legenda Jawa. Seperti, tokoh Ratu Kencana Wungu akan ditampilkan dengan simbol replika Candi Bentar dan Roro Jongrang dan juga Ratu Kidul yang konon suka dengan warna hijau. “Pawai ini diharapkan bisa mempromosikan batik dan Solo,“ kata Purnomo.
Laporan: Fajar Sodiq| Solo
• VIVAnews
FOTO: Gemerlap Solo Batik Carnival
Bertema 'Keajaiban Legenda Jawa', ratusan peserta berbalut kostum modifikasi batik.
Mengusung tema 'Keajaiban Legenda Jawa', karnaval tahunan ini menampilkan ratusan peserta dalam balutan kostum modifikasi berbahan dasar batik.
Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah kehadiran Putri Indonesia 2010, Nadine Alexandra Ames, yang tampil memesona berbalut kostum Kanjeng Ratu Selatan. Ia menonjol di antara deretan peserta yang berbalut kostum indah bertema Ande-ande Lumut, Roro Jonggrang, atau Ratu Kencono Wungu.
Bergerak dari kawasan Purwosari, karnaval berakhir di Balaikota Solo. Para peserta mendapat pengawalan drumband prajurit keraton, pembawa panji-panji, dan seratus penari mbabar batik. Kemeriahan semakin lengkap dengan kehadiran sejumlah kereta kencana yang ditumpangi para tamu kehormatan.
“Kostum modifikasi batik lebih beragam dibanding lainnya. Tidak rugi, saya datang jauh-jauh ke Solo. Cuma yang mengecewakan adalah manajemen penonton yang tidak teratur. Selain itu, tata cahaya juga kurang memadai, mengingat pawai ini diadakan malam hari,” kata seorang pengunjung asal Yogyakarta.
Dalam karnaval ini, Walikota Solo, Joko Widodo, dan Wakil Walikota Solo, Fx Hadi Rudyatmo turut berjalan kaki, menyalami pengunjung sekaligus mengatur supaya rapi. Simak kemeriahannya Solo Batik Carnival di sini. (Laporan: Fajar Sodiq | Solo, umi)
• VIVAnews
FOTO: Pesona Batik Nusantara
Menghadirkan pameran kain nusantara, dan busana batik koleksi para pesohor negeri.
Bertajuk Pasaraya Tribute to Batik, pameran berlangsung mulai 24 September hingga akhir Oktober 2011.
Ada koleksi Sukmawati Soekarnoputri, Sutiyoso, Etty Setiawan Djody, Nina Akbar Tanjung, Happy Salma, Andien, dan Wulan Goeritno.
"Perhelatan ini diadakan tidak hanya untuk ikut serta merayakan Hari Batik Nasional, tetapi juga untuk mendorong semangat kecintaan batik dan menjadikannya inspirasi kehidupan," ujar Medina Latief Harjani, President Director Pasaraya.
Terdapat 39 kain dan 21 baju yang dipamerkan. Semua kain yang dipamerkan beragam ada yang modern ada pula yang cukup antik. Dan, semuanya memiliki ciri khas yang berbeda dari daerah-daerah asalnya.
Tak hanya kain dan busana, sebuah mobil mewah bermotif batik pun terpampang di bawah sorot lampu ketika memasuki arena pameran. Mobil mewah miliki gitaris Piyu Padi ini menjadi daya tarik tersendiri.
Karena motif batik ternyata tak hanya bisa menghiasi helaian kain, tetapi benda apapun termasuk mobil.
Untuk melihat seperti apa keindahan Batik Indonesia, klik di sini.
• VIVAnews
Kekuatan Canting Hempaskan Batik China
Batik nusantara mengandalkan kekuatan canting yang menghasilkan karya bercita rasa tinggi.
"Tidak usah takut, batik Indonesia punya kelas tersendiri, kelas utama," kata Jero Wacik di sela-sela Pemilihan Putra-Putri Batik Indonesia, Rabu 28 September 2011.
Batik-batik dari China merupakan batik print yang diproses menggunakan mesin secara masal. Sedangkan batik nusantara masih mengandalkan kekuatan canting yang menghasilkan karya seni bercita rasa tinggi. "Batik kita berbeda, batik tulis," katanya.
Dua tahun lalu, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia. Perjuangan yang tak mudah karena sebelumnya ada beberapa negara yang juga mengklaim sebagai pencipta batik.
"UNESCO sebagai lembaga dunia yang mempunyai legitimasi untuk mengecek dan memutuskan siapa dan negara mana asal mula batik dan akhirnya pada 2 Oktober 2009. Dan, UNESCO memberikan sertifikasi kepastian Indonesia tempat asli batik," katanya.
Untuk itu, tugas Indonesia sekarang ini adalah melestarikan, menjaga dan mengembangkan batik. Salah satunya dengan pemilihan event putra putri batik Indonesia 2011 yang baru pertama kali dilaksanakan. Ia juga mendukung perhelatan berskala internasional seperti 'World Batik Summit' yang digelar di Jakarta Hilton Convention Centre.
• VIVAnews
WISATA BATIK GIRILOYO
INGIN WISATA DI KAMPUNG BATIK GIRILOYO....?
A. Pendahuluan
Batik tulis adalah suatu hasil karya yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Diberbagai wilayah Indonesia banyak ditemui sentra pengrajin batik, Setiap daerah juga mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri, baik dalam ragam hias maupun tata warnanya. Salah satu daerah itu adalah Kampung Batik Giriloyo. Giriloyo adalah sebuah dusun di wilayah Desa Wukirsari, kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak kurang lebih 17 Km arah selatan kota Yogyakarta . Di Dusun ini banyak pengrajin batik, apalagi pasca gempa bumi 27 mei 2006 banyak LSM yang peduli dan membina sehingga saat ini Giriloyo merupakan Kampung batik yang sangat potensial.
Batik tulis yang di produksi oleh para pengrajin di Giriloyo jika dicermati di dalamnya mengandung nilai-nilai yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat pecinta batik. Nilai-nilai itu anara lain, kesakralan, keindahan/seni, ketekunan, ketelitian dan kesabaran. Nilai kesakralan tercermin dalam motif-motif tertentu yang hanya boleh di pakai oleh Sultan dan keluarganya, nilai keindahan tercermin dari motif ragam hiasnya yang dibuat sedemikian rupa sehingga memancarkan keindahan, sedangkan nilai ketekunan , ketelitian dan kesabaran tercermin dari proses pembuatannya yang cukup menyita waktu yang panjang dan lama untuk menghasilkan sebuah batik Tulis yang bagus dan menarik yan disukai oleh banyak orang.
Selain batik tulis ada beragam potensi wisata yan menjadikan Dusun Giriloyo menarik untuk dikunjungi diantaranya karena panorma alam yang cukup asri serta ada Makam Raja-raja Imogiri, Makam Keluarga Sultan Agung yang berada di puncak bukit serta wisata kuliner berbagai makanan tradisional seperti, Pecel Kembang Turi, Thiwul Ayu, Teh Gurahserta Wedang Uwuh yang merupakan minuman khas yang dibuat dari rempah-rempah yang memiliki aroma dan rasa yang sangat Istimewa.
Sedangkan wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat lain yang satu arah dengan Desa Wisata Giriloyo adalah: Melewati Pasar Seni Gabusan Bantul, Pusat Keramik/Gerabah Kasongan, dan pusat Kerajiana Kulit Manding serta Sentra Kerajinan Wayang kulit di Pucung dan pantai Parangtritis juga merupakan satu jalur ke arah Giriloyo.
B. Produk
Produk yang dihasilkan warga Dusun Giriloyo antara lain:
Kain Jarit tradisional
Kain Sarung Batik
Berbagai batik untuk Kemeja dan Blouse
Koas Batik
Sarung bantal Batik
Taplak meja
Sapu Tangan
Berbabagai batik pada kerajianan kayu
Korden Batik
Dan berbagai kerajian lain
Selian itu pengrajin juga menerima pesanan berbagai motif serta ukuran kain, saat ini juga mengerjakan berbagai pesanan dari Luar negeri.
Semua produk batik tulis tradisional mengunakan warna alami dan ada yang mengunakan sintetis.
C. Harga Paket Wisata
Paket 1 : Jelajah Desa (menikmati alam sekitar serta melihat pengrajin batik)
Fasilitas : Pemandu, Snack dan makan siang dengan menu khas DesaGiriloyo
Harga : Rp. 50.000,- / Peserta
Paket 2 : Jelajah Desa (menikmati alam sekitar serta melihat pengrajin batik)dan BELAJAR MEMBATIK
Fasiltas : Pemandu, Snack dan makan siang dengan menu khas Desa Giriloyo, belajar membatik pada kain ukuran kecil dan proses pewarnaan (Hasil dibawa pulang)
Harga : Rp. 100.000,- / Peserta
SEMUA PAKET MINIMAL DIIKUTI 10 ORANG.
Proses Pembuatan Batik
Tahap-tahap pembuatan batik-tulis di Giriloyo adalah sebagai berikut. Sebelum kain mori dibatik, biasanya dilemaskan. Caranya adalah dengan digemplong, yaitu kain mori digulung kemudian diletakkan di tempat yang datar dan dipukuli dengan alu yang terbuat dari kayu. Setelah kain menjadi lemas, maka tahap berikutnya adalah mola, yaitu membuat pola pada mori dengan menggunakan malam. Setelah pola terbentuk, tahap selanjutnya adalah nglowong, yakni menggambar di sebalik mori sesuai dengan pola. Kegiatan ini disebut nembusi. Setelah itu, nembok yang prosesnya hampir sama dengan nglowong tetapi menggunakan malam yang lebih kuat. Maksudnya adalah unutk menahan rembesan zat warna biru atau coklat. Tahap selanjutnya adalah medel atau nyelup untuk memberi warna biru supaya hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Proses medel dilakukan beberapa kali agar warna biru menjadi lebih pekat. Selanjutnya, ngerok yaitu menghilangkan lilin klowongan agar jika disoga bekasnya berwarna coklat. Alat yang digunakan untuk ngerok adalah cawuk yang terbuat dari potongan kaleng yang ditajamkan sisinya. Setelah dikerok, kemudian dilanjutkan dengan mbironi. Dalam proses ini bagian-bagian yang ingin tetap berwarna biru dan putih ditutup malam dengan menggunakan canting khusus agar ketika disoga tidak kemasukan warna coklat. Setelah itu, dilanjutkan dengan nyoga, yakni memberi warna coklat dengan ramuan kulit kayu soga, tingi, tegeran dan lain-lain. Untuk memperoleh warna coklat yang matang atau tua, kain dicelup dalam bak berisi ramuan soga, kemudian ditiriskan. Proses nyoga dilakukan berkali-kali dan kadang memakan waktu sampai beberapa hari. Namun, apabila menggunakan zat pewarna kimia, proses nyoga cukup dilakukan sehari saja. Proses selanjutnya yang merupakan tahap akhir adalah mbabar atau nglorot, yaitu membersihkan malam. Caranya, kain mori tersebut dimasukkan ke dalam air mendidih yang telah diberi air kanji supaya malam tidak menempel kembali. Setelah malam luntur, kain mori yang telah dibatik tersebut kemudian dicuci dan diangin-anginkan supaya kering. Sebagai catatan, dalam pembuatan satu potong batik biasanya tidak hanya ditangani oleh satu orang saja, melainkan beberapa orang yang tugasnya berbeda.
Untuk Pewarnaan Alami denga mengunakan Kulit Kayu MAHONI, Daun INDIGO, JOLAWE, Dan semua jenis daun bias digunakan untuk pewarnaan.
Prosesnya memang cukup lama karena biasanya pencelupan pada warna alam dilakukan hingga 35 kalipencelupan, setelah itu harus ada penguncian warna dengan bahan-2 tertentu seperti Gula jawa dll.
Asal Usul Batik Tulis Giriloyo
Asal usul batik tulis Giriloyo konon berawal bersamaan dengan berdirinya makam raja-raja di Imogiri yang terletak di bukit Merak pada tahun 1654. Pada waktu itu, ketika Sultan Agung (cucu Panembahan Senopati) berniat membangun makam, beliau menemukan bukit yang tanahnya berbau harum dan dirasa cocok untuk dibuat makam. Namun, ketika pemakaman sedang dibangun, pamannya yang bernama Panembahan Juminah menyatakan keinginannya untuk turut dimakamkan di tempat itu. Ternyata yang meninggal duluan adalah pamannya. Oleh karena itu, yang pertama kali menempati makam tersebut adalah pamannya dan bukan Sultan Agung. Sultan Agung pun kecewa karena sebagai penguasa atau raja seharusnya yang pertama kali dimakamkan di situ adalah dirinya. Untuk menetralisir kekecewaan, Sultan Agung mengalihkan pembangunan calon makam untuk dirinya di bukit lain yang oleh penduduk setempat dinamakan “Bukit Merak” yang berada di Dusun Pajimatan wilayah Girirejo11.
Sejalan dengan berdirinya makam raja-raja di Imogiri ini maka perlu tenaga yang bertanggung jawab untuk memelihara dan menjaganya. Untuk itu, keraton menugaskan abdi dalem yang dikepalai oleh seorang yang berpangkat bupati. Oleh karena banyak abdi dalem yang bertugas memeliharanya, sehingga sering berhubungan dengan keraton, maka kepandaian membatik dengan motif batik halus keraton berkembang di wilayah ini. Kemudian, keterampilan membatik itu diwariskan kepada anak atau cucu perempuannya. Dan turun temurun hingga sekarang
Sejalan dengan berdirinya makam raja-raja di Imogiri ini maka perlu tenaga yang bertanggung jawab untuk memelihara dan menjaganya. Untuk itu, keraton menugaskan abdi dalem yang dikepalai oleh seorang yang berpangkat bupati. Oleh karena banyak abdi dalem yang bertugas memeliharanya, sehingga sering berhubungan dengan keraton, maka kepandaian membatik dengan motif batik halus keraton berkembang di wilayah ini. Kemudian, keterampilan membatik itu diwariskan kepada anak atau cucu perempuannya. Dan turun temurun hingga sekarang
Ekstraksi Zat Warna
Untuk mengeluarkan suatu zat warna diperlukan suatu metode yaitu metode ekstraksi, metode ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan yang berasal dari suatu padatan atau cairan dengan menggunakan bantuan pelarut. Pemisahan terjadi atas dasar kelarutan yang berbeda dari komponen-komponen yang dipisahkan terhadap dua pelarut yang tidak saling bercampur.
Kayu tegeran sebagai bahan warna |
Ekstraksi tradisional atau sederhana dapat dilakukan dengan cara perebusan. Cara perebusan merupakan yang paling mudah dengan alat-alat yang sederhana pula. Adapun prinsip pengolahannya yaitu, bahan yang akan di ekstra, di rebus dalam pelarut air dengan perbandingan tertentu, bahan di rebus sampai terjadi larutan ekstrak, lalu diangkat dan di dinginkan lalu di saring, larutan ekstrak siap digunakan.
Katalog warna
Hasil Ekstraksi Daun, kulit dan buah tanaman
Hasil Ekstraksi Daun, kulit dan buah tanaman
Hasil Pencelupan dari Ekstraksi daun, bunga dan kayu |
Hasil Pencelupan dari Ekstraksi daun, bunga dan kayu |
Dasar-dasar Membatik
Setiap orang memiliki kemampuan membuat suatu bentuk kerajinan tangan termasuk juga membatik. Namun tidak setiap orang dapat membuat kerajinan batik yang memiliki nilai keindahan bagi banyak orang. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk dapat menciptakan sebuah batik yang indah. Tentunya tidak semudah dengan membalikkan telapak tangan. Kesemuanya itu dapat tercapai jika setiap orang mengetahui pengetahuan bagaimana batik itu sendiri, karena dengan adanya pengetahuan maka langkah-langkah untuk mebuat batik yang indah dapat ditempuh dengan lebih mudah. Secara umum ada pengetahuan dasan yang kirangan harus dimiliki untuk dapat membuat kain batik yang indah yakni :
Kepandaian mencipta atau melukis dengan lilin. Kerajinan batik sangat identik dengan lilin. Lilin ibarat tinta pada sebuah kertas imana kertas tersebut dapat memiliki nilai jika didalamnya terdapat beberapa goresan tinta yang menarik. Untuk memperoleh kepandaian ini membutuhkan keuletan dalam berlatih. Terutama bagi yang tidak memiliki bakat tersendiri dalam bidang ini.
Kepandaian pewarnaan atau pada khususnya kepandaian mencelup kain.
Pewarnaan merupakan unsur penting selain motif. Warna akan memberikan nilai keindahan seperti halnya sebuah pelangi. Mengetahui beragam teknik pewarnaan dapat dipelajari dengan membaca atau pengalaman sendiri dan tentunya harus dilakukan dengan penuh keuletan untuk menguasai kepandaian ini.
Kedua kepandaian ini dapat dilakukan secara bersamaan atau bergantian bergantung pada kemampuan diri sendiri. Kesemuanya tentunya tidak lepas dari keinginan untuk mencoba mempraktekkannya. Karena jika kita belajar secara langsung tentunya akan banyak pengalaman yang dapat kita peroleh. Untuk dapat memiliki kepandaian mencipta ada beberapa tips yang munkin dapat membantu yakni dengan berlatih terus menerus untuk membuat desain. Ada beberapa tingkatan agar kita pandai untuk menciptakan sendiri desain kita yakni :
Tingkat Dasar
Melatih tangan agar luwes dan cepat dengan cara membuat garis-garis atau bertuk tertentu (sketsa) dalam sebuah kertas
Tingkat Menengah
berlatih membuat suatu gambar imajinasi anda. Misalnya dengan mengambungkan bentuk-bentuk yang pernah anda lihat dengan bentuk lain atau membuat variasi sendiri dari bentuk yang pernah dilihat pada sebuah kertas.
Tingkat Atas
Tingkat Atas
Tuangkan gambar-gambar imajinasi anda pada sebuah mori dengan lilin bisa dengan menggunakan canting langsung atau dengan kuas.
Kesemua tahapan ini harus dilakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Setelah mahir dalam tahap mencipta kita beranjak ke tahap pewarnaan. Awal kita dapat berlatih dengan pencelupan warna menggunakan napthol.
Pewarnaan batik banyak mengunakan cat napthol karena cepat dan kuat. Napthol tersusunan atas napthol AS sebagai warna dasar dan garam Diazonium sebagai pembangkit warna.
Ekstraksi Zat Warna Alam
Zat Warna Alam (ZWA) adalah salah satu zat wanra yang aman bagi kesehatan kulit dan merupakan zat warna ramah lingkungan. Biasanya zat wana alam ini dipakai untuk pewarnaan textil atau kain mori (batik).
Untuk mengeluarkan suatu zat warna diperlukan suatu metode yaitu metode ekstraksi, metode ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan yang berasal dari suatu padatan atau cairan dengan menggunakan bantuan pelarut. Pemisahan terjadi atas dasar kelarutan yang berbeda dari komponen-komponen yang dipisahkan terhadap dua pelarut yang tidak saling bercampur. Kayu tegeran sebagai bahan warna. Berdasarkan bentuknya ekstraksi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : (1) Ekstraksi padat-cair, yaitu substansi yang di ekstraksi terdapat dalam campuran yang berbentuk padat.(2) Ektraksi cair-cair, yaitu subtansi yang di ekstraksi yang terdapat dalam campuran berbentuk cairan. Ekstraksi tradisional atau sederhana dapat dilakukan dengan cara perebusan. Cara perebusan merupakan yang paling mudah dengan alat-alat yang sederhana pula. Adapun prinsip pengolahannya yaitu, bahan yang akan di ekstra, di rebus dalam pelarut air dengan perbandingan tertentu, bahan di rebus sampai terjadi larutan ekstrak, lalu diangkat dan di dinginkan lalu di saring, larutan ekstrak siap digunakan. Dusun Giriloyo Wisata Budaya
Terletak tepat di bawah makam raja-raja di Imogiri, Giriloyo menyimpan eksotisme budaya, jalan sempit khas pedusunan tak menjadi hambatan, justru malah menjadi jalur lambat wisata budaya. Dusun ini dipenuhi punggawa budaya: mereka yang masih setia mempertahakan budaya dan mengekspresikannya dalam berbagai bentuk. Di Giriloyo, mereka berekspresi lewat kerajinan tangan. Selamat datang di Giriloyo. Anda akan memasuki wilayah sentra kerajinan Batik Tulis. Nikmatilah areal nuansa perbukitan khas Giriloyo, ditambah asiknya berwisata batik, melihat kain dilukis titik demi titik. Dusun Giriloyo menjadi Dusun kerajinan batik melalui proses yang panjang. Setelah dibangunnya makam raja-raja di Imogiri, maka kerajinan batik mulai tumbuh dan berkembang di wilayah dusun Giriloyo, dusun pajimatan, Kedung buweng, ds. Karangkulon, ds. Cengkehan. Pekerjaan pokok kaum hawa di dusun-dusun tersebut 99% sebagai pengrajin batik tulis. Meski hanya sekedar buruh, namun hasil dari membatik bisa menopang kebutuhan keluarga.Pasca gempa bumi 27 Mei 2006, kegiatan perekonomian warga Giriloyo nyaris fakum dan lesu. Terutama pada kaum hawa yang notabennya sebagai pengrajin batik berhenti total disebabkan karena segala peralatan membatik yang biasa digunakan untuk mengais rezeki musnah seiring terjadinya gempa bumi. Melihat kondisi yang demikian, maka sebagai anak pengrajin batik dan sebagai generasi muda ikut prihatin dan merasa tergerak untuk mencari solusi atas keadaan yang begitu memperihatinkan.
Peserta Belajar Batik (Siswa-siswi SMU Bogor) |
Akhirnya semangat membatik tumbuh kembali, bahkan anak-anak usia remaja diberi pelatihan tentang pengembangan Desain motif, pewarnaan dan menjahit. Bukan itu saja, mereka kemudian membentuk kelompok-kelompok batik dan diberikan peralatan membatik, bak celup untuk pewarnaan.
Batik Tulis Dusun Giriloyo
Dusun Giriloyo terletak di wilayah Kalurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, + 17 km ke arah selatan dari Kota Yogyakarta. Dusun ini memiliki beragam potensi mulai dari potensi alam hingga kerajinan lokal. Satu satu potensi kerajinan unggulan di dusun ini adalah batik tulis. Dari 3 dusun yang ada, dikenal sebagai sentra penghasil batik tulis. Ketiga dusun tersebut adalah Karang Kulon, Cengkehan, dan Girilaya. Hampir semua perempuan di dusun-dusun ini bisa membatik. Mereka mewarisi keahlian tersebut secara turun-temurun dari nenek moyang. Selain batik tulis, di Giriloyo juga terdapat potensi pengobatan tradisional gurah, dll.
Dari pusat Kota Yogyakarta, diperlukan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai Giriloyo.Jalur yang paling mudah adalah melalui Terminal Giwangan ke selatan, melewati Jalan Imogiri Timur. Setelah mencapai kilometer 20, Anda akan menemui jembatan besar (Jembatan Karangsemut). Sekitar 30 meter dari jembatan tersebut, terdapat sebuah gapura. Beberapa meter ke selatan dari gapura, Anda akan menemui jalan pertigaan ke arah timur. Pertigaan itu ditandai dengan beberapa papan petunjuk, seperti papan petunjuk kerajinan batik tulis, kerajinan kulit, dan Makam Sunan Cirebon. Memasuki jalan pertigaan tersebut, berarti Anda telah memasuki wilayah Dusun Giriloyo.
Untuk berkeliling Giriloyo, akan lebih mudah jika Anda menggunakan kendaraan pribadi. Kendaraan umum hanya bisa mencapai Jalan Imogiri Timur, di depan pertigaan masuk. Padahal, jarak untuk menuju lokasi-lokasi kerajinan cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki. Akses jalan di desa ini sudah sangat baik, bisa dilewati oleh berbagai jenis kendaraan, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus besar.
Filosofi Motif Batik
Motif Parang Barong |
Pola Parang Rusak Barong:
Diciptakan Oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Sebagai eksprsi pengalaman jiwanya sebagai raja dengan segala predikat dan tugas yang diebannya, terlebih karena kesadaran sebagai seorang hamba yang kecil di hadapan Sang Maha Pencipta. Kata “barong” berarti sesuatu yang besar, hal ini digambarkan pada besarnya ukuran motif tersebut pada kain. Merupakan induk dari semua pola parang, pola barong dulu hanya boleh dikenakan oleh seorang raja. Mempunyai makna agar seorang raja selalu hati-hati dan dapat mengendalikan diri.Motif parang sendiri mengalami perkembangan dan memunculkan motif-motif lain seperti Parang Rusak Barong, Parang Kusuma, Parang Pamo, Parang Klithik, dan Lereng Sobrah. Karena penciptanya pendiri Kerajaan Mataram, maka oleh kerajaan, motif-motif parang tersebut hanya diperkenankan dipakai oleh raja dan keturunannya dan tidak boleh dipakai oleh rakyat biasa. Jenis batik itu kemudian dimasukkan sebagai kelompok “batik larangan”.
Bila dilihat secara mendalam, garis-garis lengkung pada motif parang sering diartikan sebagai ombak lautan yang menjadi pusat tenaga alam, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah raja. Komposisi miring pada parang juga melambangkan kekuasaan, kewibawaan, kebesaran, dan gerak cepat sehingga pemakainya diharapkan dapat bergerak cepat.
Motif batik Semen menonjolkan bentuk tumbuhan dengan akar sulurnya dimaknai semi atau tumbuh sebagai lambang kesuburan, kemakmuran, dan alam semesta. Sedangkan motif Udan Liris termasuk dalam pola geometris yang tergolong motif lereng disusun secara garis miring diartikan sebagai hujan gerimis yang menyuburkan tumbuhan dan ternak.
Secara keseluruhan, motif yang juga tersusun dari motif Lidah Api, Setengah Kawung, Banji, Sawut, Mlinjon, Tritis, ada-ada dan Untu Walang yang diatur diagonal memanjang ini bermakna pengharapan agar pemakainya dapat selamat sejahtera, tabah dan berprakarsa dalam menunaikan kewajiban bagi kepentingan nusa dan bangsa.
Motif lain Sawat bermakna ketabahan hati. Sedangkan motif Cemungkiran yang berbentuk seperti lidah api dan sinar merupakan unsur kehidupan yang melambangkan keberanian, kesaktian, ambisi, kehebatan, dan keagungan yang diibaratkan seperti Dewa Syiwa yang dalam masyaraka Jawa dipercaya menjelma dalam diri seorang raja sehingga hanya berhak dipakai oleh raja dan putra mahkota.
Seiring dengan perkembangan zaman, Batik Larangan sudah tidak sekuat dulu lagi dalam penerapannya. Bahkan, motif-motif tersebut sekarang sudah banyak dikenakan masyarakat di luar tembok kraton. Kendati begitu, Mari S Condronegoro dan GBRAy Hj Murdhokusumo mengimbau masyarakat umum yang bukan kerabat kraton untuk tidak mengenakan motif tersebut, terutama Parang Rusak Barong saat berada di dalam tembok kraton, untuk menjaga wibawa Sultan.
Diciptakan Oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Sebagai eksprsi pengalaman jiwanya sebagai raja dengan segala predikat dan tugas yang diebannya, terlebih karena kesadaran sebagai seorang hamba yang kecil di hadapan Sang Maha Pencipta. Kata “barong” berarti sesuatu yang besar, hal ini digambarkan pada besarnya ukuran motif tersebut pada kain. Merupakan induk dari semua pola parang, pola barong dulu hanya boleh dikenakan oleh seorang raja. Mempunyai makna agar seorang raja selalu hati-hati dan dapat mengendalikan diri.Motif parang sendiri mengalami perkembangan dan memunculkan motif-motif lain seperti Parang Rusak Barong, Parang Kusuma, Parang Pamo, Parang Klithik, dan Lereng Sobrah. Karena penciptanya pendiri Kerajaan Mataram, maka oleh kerajaan, motif-motif parang tersebut hanya diperkenankan dipakai oleh raja dan keturunannya dan tidak boleh dipakai oleh rakyat biasa. Jenis batik itu kemudian dimasukkan sebagai kelompok “batik larangan”.
Bila dilihat secara mendalam, garis-garis lengkung pada motif parang sering diartikan sebagai ombak lautan yang menjadi pusat tenaga alam, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah raja. Komposisi miring pada parang juga melambangkan kekuasaan, kewibawaan, kebesaran, dan gerak cepat sehingga pemakainya diharapkan dapat bergerak cepat.
Motif batik Semen menonjolkan bentuk tumbuhan dengan akar sulurnya dimaknai semi atau tumbuh sebagai lambang kesuburan, kemakmuran, dan alam semesta. Sedangkan motif Udan Liris termasuk dalam pola geometris yang tergolong motif lereng disusun secara garis miring diartikan sebagai hujan gerimis yang menyuburkan tumbuhan dan ternak.
Secara keseluruhan, motif yang juga tersusun dari motif Lidah Api, Setengah Kawung, Banji, Sawut, Mlinjon, Tritis, ada-ada dan Untu Walang yang diatur diagonal memanjang ini bermakna pengharapan agar pemakainya dapat selamat sejahtera, tabah dan berprakarsa dalam menunaikan kewajiban bagi kepentingan nusa dan bangsa.
Motif lain Sawat bermakna ketabahan hati. Sedangkan motif Cemungkiran yang berbentuk seperti lidah api dan sinar merupakan unsur kehidupan yang melambangkan keberanian, kesaktian, ambisi, kehebatan, dan keagungan yang diibaratkan seperti Dewa Syiwa yang dalam masyaraka Jawa dipercaya menjelma dalam diri seorang raja sehingga hanya berhak dipakai oleh raja dan putra mahkota.
Seiring dengan perkembangan zaman, Batik Larangan sudah tidak sekuat dulu lagi dalam penerapannya. Bahkan, motif-motif tersebut sekarang sudah banyak dikenakan masyarakat di luar tembok kraton. Kendati begitu, Mari S Condronegoro dan GBRAy Hj Murdhokusumo mengimbau masyarakat umum yang bukan kerabat kraton untuk tidak mengenakan motif tersebut, terutama Parang Rusak Barong saat berada di dalam tembok kraton, untuk menjaga wibawa Sultan.
Motif SidoMuki |
Trend Batik
http://batik-produkmutu.blogspot.com/ |
Tradisional Trend batik semakin berkembang akhir-akhir ini. Jika dulu masyarakat mengenal batik hanya pada kain dan kemeja pria, saat ini banyak wanita dan anak-anak yang juga gemar mengenakannya. Beberapa daerah seperti Jogjakarta, Solo, dan Pekalongan terkenal sebagai penghasil batik. Jika batik Jogjakarta dan Solo dikenal memiliki pakem dan aturan tertentu dalam pemakaiannya, batik Pekalongan cenderung lebih bebas. Kebebasan ini salah satunya nampak dari hasil batikan yang memiliki ragam corak dan warna yang cukup banyak.
Tidak mengherankan bila akhirnya muncul aneka motif batik dari berbagai hewan, tumbuhan, maupun unsur alam dengan warna-warna cerah. Batik-batik itu semakin terlihat indah dengan aneka model baju yang sedang trend di kalangan masyarakat. Untuk mendapatkan berbagai koleksi tersebut Anda dapat berkunjung ke Batik Sekar Kedhaton di Giriloyo Wukirsari Imogiri Bantul Yogyakarta. Di sana Anda akan menemukan beraneka macam produk batik baik batik dengan proses warna alam yang enderung Shoft (lembut) atau dengan proses Sintetis yang cnderung cerah.
Batik Tulis masih belum diberi warna |
Hem Batik Tulis Warna Alam |
Peserta Kursus singkat Batik>> Karyawan Perusahaan MAKITA |
Batik Tulis dengan Proses Warna Sintetis |
Motif Ragam Hias Batik Tulis Giriloyo
Kekayaan alam Yogyakarta sangat mempengaruhi terciptanya ragam hias dengan pola-pola yang mengagumkan. Sekalipun ragam hiasnya tercipta dari alat yang sederhana dan proses kerja yang terbatas, namun hasilnya merupakan karya seni yang amat tinggi nilainya. Jadi, kain batik-tulis bukanlah hanya sekedar kain, melainkan telah menjadi suatu bentuk seni yang diangkat dari hasil cipta, rasa dan karsa pembuatnya. Motif-m
otif ragam hias biasanya dipengaruhi dan erat kaitannya dengan faktor-faktor:
otif ragam hias biasanya dipengaruhi dan erat kaitannya dengan faktor-faktor:
1) letak geografis;
2) kepercayaan dan adat istiadat;
3) keadaan alam sekitarnya termasuk flora dan fauna; dan
4) adanya kontak atau hubungan antardaerah penghasil batik; dan
5) sifat dan tata penghidupan daerah yang bersangkutan. Dalam Katalog Batik Khas Yogyakarta terbitan Proyek Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (1996), menyebutkan bahwa di Daerah Istimewa Yogyakarta paling tidak memiliki lebih dari 400 motif batik, baik motif klasik maupun modern. Beberapa nama ragam hias atau motif batik Yogyakarta antara lain: Parang, Banji, tumbuh-tumbuhan menjalar, tumbuh-tumbuhan air, bunga, satwa, Sido Asih, Keong Renteng, Sido Mukti, Sido Luhur, Semen Mentul, Sapit Urang, Harjuna Manah, Semen Kuncoro, Sekar Asem, Lung Kangkung, Sekar Keben, Sekar Polo, Grageh Waluh, Wahyu Tumurun, Naga Gini, Sekar Manggis, Truntum, Tambal, Grompol, Ratu Ratih, Semen Roma, Mdau Broto, Semen Gedhang, Jalu Mampang dan lain sebagainya. Masing-masing motif tersebut memiliki nilai filosofis dan makna sendiri. Adapun makna filosofis dari batik-batik yang dibuat di Giriloyo antara lain:
(1) Sido Asih mengandung makna si pemakai apabila hidup berumah tangga selalu penuh dengan kasih sayang;
(2) Sido Mukti mengandung makna apabila dipakai pengantin, hidupnya akan selalu dalam kecukupan dan kebahagiaan;
(3) Sido Mulyo mengandung makna si pemakai hidupnya akan selalu mulia;
(4) Sido Luhur mengandung makna si pemakai akan menjadi orang berpangkat yang berbudi pekerti baik dan luhur;
(5) Truntum3 mengandung makna cinta yang bersemi;
(6) Grompol artinya kumpul atau bersatu, mengandung makna agar segala sesuatu yang baik bisa terkumpul seperti rejeki, kebahagiaan, keturunan, hidup kekeluargaan yang rukun;
(7) Tambal mengandung makna menambah segala sesuatu yang kurang. Apabila kain dengan motif tambal ini digunakan untuk menyelimuti orang yang sakit akan sebuh atau sehat kembali sebab menurut anggapan pada orang sakit itu pasti ada sesuatu yang kurang;
(8) Ratu Ratih dan Semen Roma melambangkan kesetiaan seorang isteri;
(9) Mdau Bronto melambangkan asmara yang manis bagaikan madu;
(10) Semen Gendhang mengandung makna harapan agar pengantin yang mengenakan kain tersebut lekas mendapat momongan. Motif-motif tersebut dari dahulu hingga sekarang diwariskan secara turun-temurun, sehingga polanya tidak berubah, karena cara memola motif itu sendiri hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu, dan tidak setiap pembatik dapat membuat motif sendiri. Orang yang membatik tinggal melaksanakan pola yang telah ditentukan. Jadi, kerajinan batik tulis merupakan suatu pekerjaan yang sifatnya kolektif. Sebagai catatan, para pembatik di Giriloyo khususnya dan Yogyakarta umumnya, seluruhnya dilakukan oleh kaum perempuan baik tua maupun muda. Keahlian membatik tersebut pada umumnya diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi lainnya.
(1) Sido Asih mengandung makna si pemakai apabila hidup berumah tangga selalu penuh dengan kasih sayang;
(2) Sido Mukti mengandung makna apabila dipakai pengantin, hidupnya akan selalu dalam kecukupan dan kebahagiaan;
(3) Sido Mulyo mengandung makna si pemakai hidupnya akan selalu mulia;
(4) Sido Luhur mengandung makna si pemakai akan menjadi orang berpangkat yang berbudi pekerti baik dan luhur;
(5) Truntum3 mengandung makna cinta yang bersemi;
(6) Grompol artinya kumpul atau bersatu, mengandung makna agar segala sesuatu yang baik bisa terkumpul seperti rejeki, kebahagiaan, keturunan, hidup kekeluargaan yang rukun;
(7) Tambal mengandung makna menambah segala sesuatu yang kurang. Apabila kain dengan motif tambal ini digunakan untuk menyelimuti orang yang sakit akan sebuh atau sehat kembali sebab menurut anggapan pada orang sakit itu pasti ada sesuatu yang kurang;
(8) Ratu Ratih dan Semen Roma melambangkan kesetiaan seorang isteri;
(9) Mdau Bronto melambangkan asmara yang manis bagaikan madu;
(10) Semen Gendhang mengandung makna harapan agar pengantin yang mengenakan kain tersebut lekas mendapat momongan. Motif-motif tersebut dari dahulu hingga sekarang diwariskan secara turun-temurun, sehingga polanya tidak berubah, karena cara memola motif itu sendiri hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu, dan tidak setiap pembatik dapat membuat motif sendiri. Orang yang membatik tinggal melaksanakan pola yang telah ditentukan. Jadi, kerajinan batik tulis merupakan suatu pekerjaan yang sifatnya kolektif. Sebagai catatan, para pembatik di Giriloyo khususnya dan Yogyakarta umumnya, seluruhnya dilakukan oleh kaum perempuan baik tua maupun muda. Keahlian membatik tersebut pada umumnya diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi lainnya.
Kisah Baju Batik Bill Gates
Jakarta - Dengan rambut agak acak-acakan, bos Microsoft Bill Gates tetap menawan mengenakan baju batik warna keemasan di acara Presidential Lecture. Tidak ada rencana sebelumnya Bill Gates akan mengenakan batik. Hal ini terjadi secara mendadak. Bagaimana kisahnya?
Bill Gates menjadi pusat perhatian banyak orang ketika memberi kuliah umum di hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (9/5/2008). Bill Gates membawakan presentasi mengenai 'Second Digital Decade'.
Bisa jadi acara ini diikuti oleh jutaan orang. Sebab, selain ribuan orang yang memadati JCC, jutaan orang bisa menyaksikannya lewat televisi. Sejumlah media elektronik pun berlomba-lomba memberitakan Bill Gates. Tepukan tangan berkali-kali dalam acara yang juga dihadiri Presiden SBY itu.
Di luar isi presentasi yang serius-serius, ada hal menarik yang membuat orang terpesona melihat Bill Gates: baju batik yang dikenakannya. Gara-gara baju batik Bill Gates ini, Presiden SBY pun mengganti kostumnya, dari jas lengkap berdasi, menjadi baju batik lengan panjang warna ungu-merah-keemasan.
Wajar bila Presiden SBY juga ikut ganti baju. Sebab, berdasarkan penelusuran detikcom, dalam acara ini, seharusnya Bill Gates memang mengenakan pakaian resmi: jas dan berdasi. Tapi, perubahan begitu cepat terjadi.
Ternyata ada tawaran lain yang membuat Bill Gates tertarik mengubah kostumnya dan memilih mengenakan baju batik. Adalah Rachmat Gobel, bos Panasonic, yang mempunyai inisiatif menawarkan baju batik kepada Bill Gates. Selain produk asli Indonesia, baju batik juga sudah dikenal sebagai baju yang pro lingkungan.
Karena Bill Gates menerima tawaran itu, Rachmat pun menghubungi desainer batik kondang, Iwan Tirta. Tanpa basa-basi, Iwan Tirta yang sudah kesohor itu pun memilihkan baju batik untuk Bill Gates. Baju batik warna keemasan dengan motif 'pisang bali manggar' dirasa sangat cocok untuk Gates. Motif ini merupakan motif yang sering dipakai oleh para anggota kerajaan Mangkunegaran Solo.
Oleh Iwan Tirta, baju batik itu lantas diberikan kepada Rachmat Gobel untuk selanjutnya diserahkan kepada Bill Gates. Dan ternyata, Bill Gates benar-benar mengenakannya. Bill Gates pun semakin memesona banyak orang. Padahal, banyak pejabat dan politisi yang hadir mengenakan pakaian jas. ( asy / amz )
Sumber : detik.com
Bill Gates menjadi pusat perhatian banyak orang ketika memberi kuliah umum di hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (9/5/2008). Bill Gates membawakan presentasi mengenai 'Second Digital Decade'.
Bisa jadi acara ini diikuti oleh jutaan orang. Sebab, selain ribuan orang yang memadati JCC, jutaan orang bisa menyaksikannya lewat televisi. Sejumlah media elektronik pun berlomba-lomba memberitakan Bill Gates. Tepukan tangan berkali-kali dalam acara yang juga dihadiri Presiden SBY itu.
Di luar isi presentasi yang serius-serius, ada hal menarik yang membuat orang terpesona melihat Bill Gates: baju batik yang dikenakannya. Gara-gara baju batik Bill Gates ini, Presiden SBY pun mengganti kostumnya, dari jas lengkap berdasi, menjadi baju batik lengan panjang warna ungu-merah-keemasan.
Wajar bila Presiden SBY juga ikut ganti baju. Sebab, berdasarkan penelusuran detikcom, dalam acara ini, seharusnya Bill Gates memang mengenakan pakaian resmi: jas dan berdasi. Tapi, perubahan begitu cepat terjadi.
Ternyata ada tawaran lain yang membuat Bill Gates tertarik mengubah kostumnya dan memilih mengenakan baju batik. Adalah Rachmat Gobel, bos Panasonic, yang mempunyai inisiatif menawarkan baju batik kepada Bill Gates. Selain produk asli Indonesia, baju batik juga sudah dikenal sebagai baju yang pro lingkungan.
Karena Bill Gates menerima tawaran itu, Rachmat pun menghubungi desainer batik kondang, Iwan Tirta. Tanpa basa-basi, Iwan Tirta yang sudah kesohor itu pun memilihkan baju batik untuk Bill Gates. Baju batik warna keemasan dengan motif 'pisang bali manggar' dirasa sangat cocok untuk Gates. Motif ini merupakan motif yang sering dipakai oleh para anggota kerajaan Mangkunegaran Solo.
Oleh Iwan Tirta, baju batik itu lantas diberikan kepada Rachmat Gobel untuk selanjutnya diserahkan kepada Bill Gates. Dan ternyata, Bill Gates benar-benar mengenakannya. Bill Gates pun semakin memesona banyak orang. Padahal, banyak pejabat dan politisi yang hadir mengenakan pakaian jas. ( asy / amz )
Sumber : detik.com
Ribuan Siswa Ikuti Lomba Lukis Batik
Magelang (ANTARA News) - Ribuan siswa TK hingga SMA di Kota Magelang, Jawa Tengah, Minggu mengikuti lomba mewarnai dan melukis motif batik untuk menyambut HUT ke-38 Korpri, serta HUT ke-64 PGRI dan Hari Guru.
Ketua Panitia HUT ke-38 Korpri, HUT ke-64 PGRI, dan Hari Guru Kota Magelang Sumartono mengatakan, tercatat lebih dari 5.000 peserta mengikuti lomba yang diadakan di Alun-Alun Magelang tersebut.
Lomba yang dibuka Wali Kota Magelang Fahriyanto tersebut meliputi dua kategori yakni mewarnai motif batik untuk tingkat TK hingga kelas tiga SD dan melukis motif batik bagi siswa kelas empat SD hingga SMA.
Ia mengatakan tujuan kegiatan ini sebagai salah satu upaya melestarikan batik dan juga menumbuhkan rasa cinta pada batik sebagai warisan budaya nenek moyang.
"Apalagi UNESCO telah mengakui bahwa batik merupakan warisan budaya asli Indonesia sehingga dengan kegiatan ini kami berharap motivasi kalangan pelajar untuk mencintai batik semakin besar," katanya.
Ia berharap kegiatan gebyar batik ini bisa ditindaklanjuti di tingkat sekolah yakni pada hari tertentu siswa mengenakan batik.
Menurut dia, sebagian karya siswa dalam lomba ini akan dipamerkan pada Magelang Expo pada 8-10 Desember 2009.
"Mengingat keterbatasan tempat dan cuaca yang sering hujan, jumlah karya siswa yang akan dipamerkan hanya 38 dan 64 untuk mewarnai dan lukisan motif batik sesuai dengan HUT ke-38 Korpri dan HUT ke-64 PGRI,"katanya.
Sumartono mengatakan untuk lomba mewarnai, gambar sudah disediakan panitia, sedangkan untuk lomba melukis motif batik siswa bebas menggambar dan mewarnainya.
"Kegiatan lomba bukan tujuan utama kami, tetapi lebih melihat pada dampak yang ditimbulkannya yakni siswa menggemari batik," katanya.
Sumber : Antara News
Ketua Panitia HUT ke-38 Korpri, HUT ke-64 PGRI, dan Hari Guru Kota Magelang Sumartono mengatakan, tercatat lebih dari 5.000 peserta mengikuti lomba yang diadakan di Alun-Alun Magelang tersebut.
Lomba yang dibuka Wali Kota Magelang Fahriyanto tersebut meliputi dua kategori yakni mewarnai motif batik untuk tingkat TK hingga kelas tiga SD dan melukis motif batik bagi siswa kelas empat SD hingga SMA.
Ia mengatakan tujuan kegiatan ini sebagai salah satu upaya melestarikan batik dan juga menumbuhkan rasa cinta pada batik sebagai warisan budaya nenek moyang.
"Apalagi UNESCO telah mengakui bahwa batik merupakan warisan budaya asli Indonesia sehingga dengan kegiatan ini kami berharap motivasi kalangan pelajar untuk mencintai batik semakin besar," katanya.
Ia berharap kegiatan gebyar batik ini bisa ditindaklanjuti di tingkat sekolah yakni pada hari tertentu siswa mengenakan batik.
Menurut dia, sebagian karya siswa dalam lomba ini akan dipamerkan pada Magelang Expo pada 8-10 Desember 2009.
"Mengingat keterbatasan tempat dan cuaca yang sering hujan, jumlah karya siswa yang akan dipamerkan hanya 38 dan 64 untuk mewarnai dan lukisan motif batik sesuai dengan HUT ke-38 Korpri dan HUT ke-64 PGRI,"katanya.
Sumartono mengatakan untuk lomba mewarnai, gambar sudah disediakan panitia, sedangkan untuk lomba melukis motif batik siswa bebas menggambar dan mewarnainya.
"Kegiatan lomba bukan tujuan utama kami, tetapi lebih melihat pada dampak yang ditimbulkannya yakni siswa menggemari batik," katanya.
Sumber : Antara News
Pasar Batik Nusantara Diluncurkan di Jakarta
Jakarta (ANTARA News) - Pasar Batik Nusantara sebagai upaya melestarikan seni dan budaya pakaian khas Indonesia atas pengakuan UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB) (2/10), secara resmi diluncurkan di Kawsan Thamrin City, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11).
Peluncuran pasar batik dilakukan Ketua Umum Dekopin Adi Sasono yang dihadiri Ketua Harian Dekopin Mindo Sitorus, Wakil Walikota Pekalongan H Abu Almafachir, Manajer Center Thamrin City, Mualim, dan mantan Meneg BUMN Sugiharto.
Pasar batik yang diikuti 600 stand (kios) dari perajian batik Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah di Thamrin City Jakarta 14-16 November 2009 itu diadakan atas kerjasama antara Manajemen Thamrin City, Dewan Koperasi Indonesia
Peluncuran pasar batik dilakukan Ketua Umum Dekopin Adi Sasono yang dihadiri Ketua Harian Dekopin Mindo Sitorus, Wakil Walikota Pekalongan H Abu Almafachir, Manajer Center Thamrin City, Mualim, dan mantan Meneg BUMN Sugiharto.
Pasar batik yang diikuti 600 stand (kios) dari perajian batik Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah di Thamrin City Jakarta 14-16 November 2009 itu diadakan atas kerjasama antara Manajemen Thamrin City, Dewan Koperasi Indonesia
Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.
Tekstil batik dari Niya (Cekungan Tarim), Tiongkok
Sumber : Id.Wikipedia.org
Tekstil batik dari Niya (Cekungan Tarim), Tiongkok
Sumber : Id.Wikipedia.org
Puluhan Wartawan Yogyakarta Membatik di Giriloyo
Bantul (ANTARA News) - Puluhan wartawan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu, membatik di sentra kerajinan batik Dusun Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul.
Kegiatan yang dinamakan "batik bareng" ini dilakukan wartawan dari berbagai media massa sebagai bentuk ungkapan syukur dan dukungan ditetapkannya batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh Organisasi PBB bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO).
Para wartawan tersebut antara lain berasal dari Paguyuban Wartawan Kota Yogyakarta, Pewarta Foto Indonesia (FPI), Forum Wartawan Gadjah Mada (Fortakgama), Politbiro Wartawan DPRD DIY, dan Forum
Kegiatan yang dinamakan "batik bareng" ini dilakukan wartawan dari berbagai media massa sebagai bentuk ungkapan syukur dan dukungan ditetapkannya batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh Organisasi PBB bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO).
Para wartawan tersebut antara lain berasal dari Paguyuban Wartawan Kota Yogyakarta, Pewarta Foto Indonesia (FPI), Forum Wartawan Gadjah Mada (Fortakgama), Politbiro Wartawan DPRD DIY, dan Forum
Langganan:
Postingan (Atom)